Saturday, January 28, 2017

LANGIT (1) DAN SENJA

Siang hari itu, dibawah pohon yang biasa ku bersandar
kau datang dan kembali bertanya "Maukah kau menjadi senja dan terbenam dalam takdirku?"
Ohh, pertanyaan itu bukan untuk yang pertama kalinya kau tanyakan
dan aku pun kembali dengan ekspresi yang biasa saja, terdiam dan mematung
hingga kau lelah berdiri untuk menanti jawaban dan pergi

--------------------
Sebuah ingatan itu kembali terlintas
dan rasanya pun sudah terlambat untuk menjawabnya, menjawab bahwa aku ingin menjadi senjamu dan terbenam dalam takdirmu..

Lamunan itu terbuyarkan dengan hadirnya Rain, sahabat baikku
R : "Kamu masih memikirkannya? Semua sudah jauh tertinggal di belakang.         Ia? Bukankah sudah bersama dengan yang lain?"

Ya benar apa yang ia katakan, semua telah terlambat, dan penyeselan masih saja menghantui.

A : "Akankah ada langit lain yang datang?"
R : "Tentu, masih ada langit lain yang berharap kau menjadi senjanya, semua belum berakhir, perjalanan masih panjang. Lihat (sambil menunjuk langit) ia terlihat begitu luas bukan? seluas harapanmu akan langit lain. Kamu harus ingat, Allah itu sesuai prasangka hambaNya. Jangan tertipu dengan fatamorgana, fokuskan dirimu untuk menjadi lebih baik lagi hingga saat ia datang kau telah siap untuk menjadi senjanya."
.
.
Tak dapat ku balas perkaaannya dan hanya bisa kembali merenung juga meyakinkan diri bahwa ini bukanlah akhir dari segalanya.


No comments:

Post a Comment

Terima kasih telah berkunjung ke blog saya.

Rasa lelah yang sangat terasa membuat diri ingin menyerah Rasa lelah yang sangat terasa membuat diri ingin berhenti sejenak Namun apakah bol...