Monday, December 9, 2019

Sudah lama rasanya tak menulis apa yang ingin ditulis. Kali ini mungkin berbeda dari tulisanku yang lainnya, karna kali ini ingin berbagi sedikit cerita yang entah bermanfaat atau tidak tapi semoga menjadi pembuka pikiran bagi beberapa orang yang sedang berada pada titik yang sama.

Pernikahan, kata yang tak asing untuk semua orang, bahkan bisa menjadi kata yang menyeramkan untuk didengar bagi sebagian orang yang punya pengalaman pahit dengannya. 
Pernikahan bukan hanya menjadikan kamu dan aku menjadi kita, tapi juga menjadikan dua keluarga menjadi satu, meski pada akhirnya kitalah yang berperan di dalamnya. Sungguh tak mudah untuk berada pada titik temu dalam sebuah pernikahan, berbagai ujian selalu menyertainya. Yakin-ragu-yakin-ragu, hal itu akan selalu ada dalam proses menuju cita-cita yang suci tersebut. Karna yang ku tahu, niat suci akan selalu ingin digagalkan oleh setan yang terus membisikkan keraguan pada setiap langkah yang diambil. Bahkan Allah pun secara perlahan akan memperlihatkan sifat calon pasangan kita, untuk kembali meyakinkan apakah kita akan sanggup untuk hidup dengannya sampai maut memisahkan dan kembali bertemu disurga.
Tak jarang dalam sebuah pernikahan berakhir dengan perpisahan, namun hal itu bisa terjadi karna salah satu atau keduanya (laki-laki dan perempuan) tak memiliki ilmu yang cukup dalam berumah tangga, terlebih ilmu agama, dalam belajar ilmu agama tentu kita akan mengetahui apa sebenarnya tujuan dari sebuah pernikahan.

Hari ini, ku kembali mendengar adanya sebuah perceraian dikarenkan tidak inginnya istri mengalami hidup yang dimulai lagi dari nol bersama suaminya, karena terlalu terlena dengan kehidupan yang serba ada, hingga perceraian menjadi solusi yang dianggap sebagai pemecah persoalan tersebut.

Mendengar hal itu membuatku kembali berpikir, memang benar bahwa pernikahan adalah menjadikan dua masalah menjadi satu, dan akankah ku bisa melalui semua permasalahan bersamanya (dia yang Allah pilihkan untukku)? Semoga bisa, -harapku yang selalu ada dalam harapan dan doa.

Selain tentang hal itu, tak jarang perdebatan kecil sampai besar dipicu oleh penghasilan istri yang lebih besar dari suami. Namun bukankah sebesar apapun penghasilan istri, istri tetap harus patuh terhadap suami karna ridha nya suami adalah ridhanya Allah?


Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Jika seorang wanita melaksanakan shalat lima waktunya, melaksanakan shaum pada bulannya, menjaga kemaluannya, dan mentaati suaminya, maka ia akan masuk surga dari pintu mana saja ia kehendaki.” (HR Ibnu Hibban dalam Shahihnya)
Semoga kelak aku, kamu, kita, yang sedang berada di titik ini segera kembali sadar, apa sebenarnya niat kita untuk menikah. Apakah hanya unuk mengubah status lajang menjadi menikah ataukah untuk menjalankan sunah Rasullullah.

Rasa lelah yang sangat terasa membuat diri ingin menyerah Rasa lelah yang sangat terasa membuat diri ingin berhenti sejenak Namun apakah bol...